Jepara Buka Gerbang Dunia Lewat Pariwisata dan Event

JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara menyiapkan strategi menyambut wisatawan dari dalam dan luar negeri. Antara lain melalui deretan event wisata sepanjang 2025. Dari desa hingga kepulauan, potensi pariwisata digarap untuk membuka pintu ekonomi dan memperkuat identitas daerah di mata dunia.

Dialog Interaktif Bersama Wakil Rakyat di LPPL Radio Kartini, Senin (7/7/2025), mengulas pengembangan sektor wisata daerah. Acara tersebut dipandu Kepala Diskominfo Jepara Arif Darmawan, dengan menghadirkan Kepala Disparbud Jepara Moh Eko Udyyono, serta Anggota Komisi B DPRD Jepara, Muhammad Latifun.

Dalam kesempatan itu, Eko menegaskan pariwisata menjadi fokus pembangunan daerah. Ia menyebut konsentrasi Bupati Jepara terhadap sektor ini sangat besar. “Kita punya kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Tidak hanya pantai, tetapi juga desa wisata. Kini sudah ada 25 desa wisata yang ditetapkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, destinasi budaya seperti Perang Obor, Jembul di Donorojo, Baratan, dan Jondang Kawak masih menjadi daya tarik utama. Karimunjawa disebut tetap menjadi magnet utama dengan 36 ribu lebih kunjungan hingga Juni 2025. “Dampak ekonominya terasa. UMKM tumbuh, bazar digelar di hampir semua kecamatan. Tapi kami tetap tekankan wisata yang ramah lingkungan,” imbuhnya.

Menurut Eko, pengelola destinasi harus menjaga semangat awal. Inovasi, pelayanan, dan manajemen yang baik dinilai menjadi kunci keberlanjutan. Ia mendorong penerapan prinsip sapta pesona. “Kalau ada destinasi baru, kami bantu promosikan bersama Diskominfo. Ini untuk kesejahteraan masyarakat,” kata dia.

Sejumlah agenda besar, dia sebut akan digelar sepanjang 2025. Di antaranya Aquabike tingkat internasional pada 11–13 Juli di Bandengan, konser gratis Denny Caknan pada 15 Juli di Alun-Alun Jepara, serta peringatan HUT Provinsi Jawa Tengah pada Agustus. “Direncanakan ada karnaval parade kostum, NDX AKA, dan pemecahan rekor MURI makan soto saat HUT Jateng nanti,” jelasnya.

Rangkaian agenda masih berlanjut. Ukir Run dijadwalkan berlangsung pada September, disusul Karimunjawa Beachtrail Run pada Oktober, serta Festival Lampion yang jadwalnya akan diumumkan kemudian. “Diharapkan kunjungan wisata meningkat, okupansi hotel naik, dan UMKM tetap hidup,” tandasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Jepara, M. Latifun menilai pariwisata memiliki efek berantai yang besar terhadap ekonomi lokal. Ia menyebut penginapan, warung, hingga toko kelontong hidup karena sektor ini berkembang.

Menurutnya, penyelenggaraan event harus berkesinambungan. Dia juga mendorong kolaborasi antarinstansi dan pelaku swasta. Gelaran bertaraf internasional dinilai mampu menarik wisatawan dari berbagai level. “Kita dukung bersama. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi semua pihak harus bergerak bersama,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Diskominfo Arif Darmawan menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menyukseskan agenda pariwisata. “Jangan sampai Kang Mas Mbak Yu ketinggalan menjadi saksi keramaian event di Jepara. Mari libatkan diri, agar kita turut menjadi bagian dari banyaknya kegiatan menarik di daerah ini,” tuturnya. (DiskominfoJepara/AP)